Safinah Azmir

Guru Matematika MTsN 3 Kota Padang...

Selengkapnya
Navigasi Web
Integrasi Nilai Moral dalam Pendidikan Matematika melalui pembelajaran Kontekstual

Integrasi Nilai Moral dalam Pendidikan Matematika melalui pembelajaran Kontekstual

#Tantangan 30 Hari Menulis#

#Tantangan Hari ke-6#

#TantanganGurusianan#

Nilai moral dalam pendidikan matematika akan dirasakan oleh peserta didik jika mereka mengalami proses pembalajaran itu. Nilai-nilai moral diintegrasikan dengan nilai pendidikan matematika dengan membawa peserta didik kepada permasaalahan keseharian. Peserta didik akan menyadari manfaat dari materi yang sedang diikutinya. Proses yang dialami langsung, dari awal sampai mereka menemukan sendiri penyelesaiannya akan menimbulkan rasa kepuasan dalam diri peserta didik. Proses pembelajaran dapat dilakukan secara berkelompok. Saling bekerjasama, persoalan yang tidak bisa doselesaikan sendiri dapat ditemukan hasilnya denga cara berkelo,pok. Ketika mereka menemukan penyelesaian, rasa minat belajar matematika akan timbul. Rasa senang dengan matematika akan muncul, sehingga konsep-konsep matematika akan dipahaminya. Proses belajar aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan akan menimbulkan rasa cinta dengan matematika. Guru memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik. Pengalaman belajar yang dialaminya akan melekat lama dalam ingatannya. Pembelajaran kontekstual, suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan kultural) sehingga siswa memiliki pengetahuan/keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan ke permasalahan konteks lainnya.

Pembelajaran kontekstual merupakan suatu konsep belajar dimana guru menghadirkan situasi dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep ini, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung lebih alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa.

Kegiatan pembelajaran peserta didik pada materi statistik, mengumpulkan data dalam bentul tabel data dan menyajikan data dalam bentuk diagram lingkaran, diagram batang dan diagram garis.

Peserta didik dibagi atas beberapa kelompok. Pengumpulan data tentang minat baca peserta didik di perpustakaan, ukuran sepatu temannya yang di kelas, berat badan dan makanan yang paling laris di kantin sekolah minimal 5 macam makanan. Setiap kelompok diberikan arahan, diberi waktu 15 menit untuk mengumpulkan data.

Langkah kerja yang dilakukan setiap kelompok adalah:

1. Setiap kelompok mencatat data yang diminta.

2. Setelah data terkumpul mereka kembali ke kalas dan membuatkan tabel dari data tersebut.

3. Setiap kelompok menyajikan data itu kedalam bentuk diagram, pilih dua cara bentuk diagram yang ada.

4. Diskusi kelompok selama 15 menit.

5. Terakhir presentasi hasil kerja kelompok, cukup tampil 2 kelompok.

Hasil kerja peserta didik dengan penerapan materi kepada kehidupan sehari-hari memberikan proses pembelajaran integrasi nilai matematika dan nilai moral matematika. Terdapat kandungan nilai moral matematika melalui pembelajaran kontekstual diantaranya;

1. Nilai disiplin

Sebelum dimulai kegiatan, diberikan arahan, peserta didik sepakat atas aturan yang diberikan. Memanfaatkan waktu yang tersedia dalam mengumpulkan data.

2. Nilai kejujuran dalam bekerjasama.

Jujur dalam bekerja, ikut berpartisipasi bersama teman sekelompok. Data yang dikumpulkan akurat .

3. Nilai keberanian tampil mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Berani dalam mempertahankan pendapat kelompok.

4. Nilai saling menghargai

Setiap kelompok saling berbagi memberikan hasil diskusi kelompoknya dan menerima kritikan dari kelompok lain. Saling menghargai ketika perwakilan kelompok menjelaskan di depan kelas.

5. Nilai kebersamaan.

Memaknai setiap diskusi boleh berbeda pendapat, tapi tidak menjadikan permusuhan. Setelah ada pembenaran dari guru mana yang lebih benar jawabannya, kelompok yang salah dengan lapang dada menerima kebenaran itu.

Untuk menginternalisasikan nilai-niali moral pada diri peserta didik, dimana nilai moral matematika dapat diakulan secara berulang ulang. Sehingga peserta didik memaknai bahwa moral dalam matematika sangat diperlukan dalam keseharian. Begitu banyak dijumpai penerapan matematika dapam aspek kehidupan. Dalam kehidupan bermasyarakat tidak terlepas dari nilai moral.

#Padang, 20 Januari 2020#

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semangat Bu..

21 Jan
Balas

Ya harus semangat. Terimakasih bu telah mampir

21 Jan

Aplikasi nyata dalam keseharian.. smoga siswa paham nilai moral dibalik kegiatan mereka..

20 Jan
Balas

Semoga. Tetap semangat dalam menyampaikan pesan moral. Terimakasih dinda

21 Jan

Semoga. Tetap semangat dalam menyampaikan pesan moral. Terimakasih dinda

21 Jan

Biasanya kalau ada kegiatan seperti ini siswa antusias ya Bu. Berbeda kalau hanya belajar teori merka akan jenuh. Semoga berkah ya Bu.Semangat Bu

21 Jan
Balas

Benar bu. Apalagi dibawa keluar ruangan untuk mengumpulkan data. Terimakasih bu..Sehat dan sukses selalu buat ibu

21 Jan



search

New Post